Menyerap Energi Bulan Sambil Berkarya Seni dalam Panggung Lir Ilir
Foto: ist |
Lir Ilir menjadi ajang unjuk gigi para seniman, untuk menampilkan karya terbaik yang bermanfaat bagi perkembangan seni budaya di masyarakat
WARTAJOGLO - Masyarakat Jawa meyakini bahwa saat bulan purnama adalah saat terbaik untuk menjalankan sesuatu yang bersifat spiritual. Sebab pada saat ini, pancaran energi alam diyakini sangat besar. Untuk diserap guna menjadi kekuatan pengantar doa. Sehingga apa yang diharapkan bisa terwujud.
Hal inilah yang lantas menginspirasi para seniman dan budayawan di Kota Solo, untuk mengadakan acara bertajuk 'Lir Ilir'. Lir Ilir sendiri adalah salah satu tembang ciptaan Sunan Kalijogo, yang didendangkan sebagai bagian dari proses dakwah. Tapi bagi kelompok seniman, namanya diadaptasi sebagai sebuah acara untuk mengumpulkan para seniman dan budayawan.
Acara yang digelar tiap selapan hari sekali di kawasan Taman Huta Lemah Putih, Kabupaten Karanganyar ini, menjadi ajang pertemuan para seniman dan budayawan untuk menampilkan karya terbaik. Sembari berdiskusi terkait upaya kemajuan seni dan budaya.
Lir-Ilir bisa jadi merupakan panggung kecil dan sederhana, bagi para seniman untuk menampilkan rancangan karya mereka. Yang nantinya diharapkan akan menjadi karya-karya seni pertunjukan dengan kwalitas tinggi, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi publik seni dan lingkungan masyarakat luas.
Acara ini pertama kali digelar pada tahun 2011 oleh budayawan Suprapto Suryo Darmo. Namun karena sesuatu hal, kegiatan ini sempat vakum selama 7 tahun. Dan saat ini Galih Naga Seno, M.Sn putra dari Suprapto Suryo Darmo menggarap kembali ‘Lir-Ilir’ untuk hadir di tengah-tengah masyarakat.
Seperti yang terlihat pada malam bulan purnama 12 November 2019 lalu, beberapa seniman tampak hadir untuk merajut kebersamaan dalam karya-karya terbaik mereka.
Berbaur dengan para mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, beragam karya ditampilkan oleh para seniman. Sehingga ajang seperti ini juga bisa menjadi tempat belajar baru bagi para mahasiswa. Sebab di sini mereka akan mendapatkan banyak ilmu baru, terkait perkembangan dunia seni di Indonesia.
Galih Naga Seno, M.Sn selaku pemilik dari Taman Hutan Lemah Putih memandang bahwa acara Lir Ilir adalah acara yang sangat bermanfaat bagi perkembnagn seni dan budaya di masyarakat. Karena itu dia berharap acara ini bisa terus berlanjut secara rutin. Sehingga semakin banyak seniman-seniman baru yang muncul, untuk ikut mewarnai dunia kesenian di Indonesia.
"Saya berharap semakin banyak orang yang tahu tentang acara ini. Karena Lir Ilir ini bisa menjadi forum yang baik dan tentunya bermanfaat bagi upaya pelestarian seni dan budaya di masyarakat.//sik