Ada Pasar Setan di Sumur Gemuling Klaten. Benarkah..?
Pada malam-malam tertentu, konon komplek Sendang Sumur Gemuling berubah menjadi pasar gaib. Yang para pedagangnya berasal dari rakyat Kerajaan Laut Selatan.
WARTAJOGLO, Klaten - Udara panas berhembus menerbangkan debu-debu di jalanan Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Seorang pria paruh baya tampak meluncur dengan sebuah sepeda angin, menembus pekatnya debu di jalanan desa ini.
Tepat di sebuah komplek pepunden, pria ini tampak membelokkan laju sepedanya. Usai menyandarkan sepedanya di dinding pagar punden, dia pun lantas melangkah memasuki punden yang oleh warga setempat disebut Sendang Sumur Gemuling itu.
Tepat di sebuah komplek pepunden, pria ini tampak membelokkan laju sepedanya. Usai menyandarkan sepedanya di dinding pagar punden, dia pun lantas melangkah memasuki punden yang oleh warga setempat disebut Sendang Sumur Gemuling itu.
Ya, komplek sumur gemuling memang menjadi tempat favorit bagi warga di desa ini, untuk meredam hawa panas di siang hari. Jajaran pohon beringin raksasa yang tumbuh menaungi punden itu, membuat udara di bawahnya terasa sangat sejuk. Karena itulah siapapun akan merasa betah berlama-lama diam di bawahnya.
Pun demikian dengan Cokro, pria paruh baya yang baru saja masuk ke komplek punden itu. Dari kejauhan tampak dia masuk ke salah satu bilik yang berada di tengah-tengah komplek punden, yang dibuat sebagai kamar mandi warga. Wajah dan rambut basah kuyub terlihat sesaat usai dia keluar dari bilik itu. Rupanya untuk mengurangi hawa panas, dia sengaja mengguyur kepalanya dengan air dari sumber sumur gemuling.
Air yang bersumber langsung dari bawah pohon beringin raksasa itu memang begitu menyegarkan. Selain jernih dan bebas polusi, debitnya juga terbilang besar. Sehingga meski musim kemarau panjang, airnya tetap tidak surut sedikitpun. Sehingga lahan pertanian warga yang berada di sekitarnyapun, tak mengalami kesulitan pasokan air.
Besarnya debit air di sendang sumur gemuling ini konon karena air itu sejatinya bersumber langsung dari Laurt Selatan. Artinya tepat di bawah pohon beringin itu ada sebuah terowongan yang berhubungan langsung dnegan Laut Selatan. Sehingga air yang ada tidak akan pernah surut, selama air di Laut Selatan juga tidak surut.
Pasar Gaib
Dan karena itu pula, berbagai kisah mistis melekat dnegan tempat yang satu ini. Yang salah satunya adalah keyakinan bahwa pada malam-malam tertentu di komplek punden ini terdapat pasar gaib. Sehingga bila disaksikan dari kejauhan, kawasan ini terlihat seperti diterangi banyak lampu dan ramai.
Konon para pedagang di pasar itu adalah warga dari Kerajaan Laut Selatan. Dia datang ke komplek sendang itu melalui terowongan di bawah pohon beringin raksasa itu. Dan menuju ke komplek sendang, yang di alam gaib wujudnya berupa sebuah tanah lapang. Sehingga kemudian dijadikan sebagai pasar oleh para mahluk gaib.
Entah benar atau tidak, namun hal itu banyak diamini oleh warga yang berada di sekitar tempat ini. Karena itulah, meski pada siang hari banyak orang yang datang untuk mandi atau sekedar berteduh mencari udara segar. Namun saat hari menjelang gelap, jangankan masuk ke dalamnya, lewat di dekatnya saja orang akan berpikir seribu kali. Sebab dari rumor yang berkembang, konon siapa saja yang sampai tersesat masuk ke dalam pasar itu, maka dia akan selamanya tidak bisa kembali ke alam nyata.
Hal ini disampaikan oleh Mbah Sani, sesepuh Desa Bentangan yang dipasrahi amanah untuk menjaga Sendang Sumur Gemuling. Menurutnya perbedaan waktu yang snagat besar membuat orang-orang yang terjebak di alam gaib susah ditemukan. Pun demikian dnegan orang-orang yang terjebak di dalam pasar gaib. Meski hanya sekedar jalan-jalan sesaat, bila dikonversi dnegan waktu di alam nyata, bisa jadi waktu yang dibutuhkan menjadi berkali-kali lipat.
“Dulu pernah ada yang mencoba mendatangi pasar itu, dan ternyata dia justru tidak kembali sampai berhari-hari. Padahal katanya dia di sana hanya beberapa saat saja. Karena cuma jalan-jalan sambil melihat-lihat barang dagangan yang dijual. Tapi ternyata di alam nyata waktunya sangat lama,” ungkap Mbah Sani seperti dikutip dari Majalah LIBERTY edisi 2570 (Oktober 2014).
Itu semua terjadi karena adanya perbedaan standart satuan waktu antara alam nyata dnegan alam gaib. Yang mana hal itu memungkinkan sosok mahluk di alam gaib memiliki umur yang jauh lebih panjang bila dibandingkan dengan umur manusia.
“Di kitab-kitab suci sudah dijelaskan kalau umur bangsa gaib dalam hal ini jin bisa mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Itu bila kita menghitungnya dengan standart waktu di dunia. Tapi kalau menggunakan standart waktu di alamnya, umur mereka juga tidak akan sepanjang yang kita bayangkan. Karena mereka juga punya batasan usia seperti manusia. makanya jangan heran kalau ada orang yang terjebak di alam gaib, dia bisa tidak ditemukan hingga berhari-hari, meski di sana mungkin hanya beberapa menit saja,” jelas Mbah Sani.
Karena itulah saat pasar gaib ini muncul, tidak ada orang yang berani mendekat. Namun demikian, Mbah Sani juga menjelaskan bahwa tidak semua orang bisa masuk ke dalam pasar itu. Sebab bagi mereka yang memang tidak dikehendaki, dia tidak akan mendapati apa-apa saat mencoba mendekati pasar itu.
“Sebenarnya kita tidak perlu terlalu takut saat lewat tempat ini saat malam. Karena sejatinya seseorang bisa terjebak di alam gaib itu karena dia memang sedang dikehendaki. Tapi kalau tidak, meski kita sudah niat dan berusaha untuk masuk, kita tidak akan berhasil. Karena saya pernah mencoba mendatangi, tapi ternyata saya tidak menemukan apa-apa. Karena yang ada ya cuma sendang yang gelap dan sepi,” terang Mbah Sani. //Har