Petunjuk Gaib dari Makam Ibunda Presiden, di Tengah Pandemi
Di tengah krisis akibat wabah corona, sebuah petunjuk gaib didapatkan Bambang Saptono saat nyadran di makam ibunda Presiden Jokowi
WARTAJOGLO, Karanganyar - Matahari sudah bergeser ke ufuk barat, saat budayawan asal Kota Solo Bambang Saptono memasuki komplek pemakaman keluarga Presiden RI Joko Widodo. Suasana makam yang berada di Kampung Mundu, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar itu terlihat begitu lengang. Padahal saat itu sehari jelang bulan Ramadhan. Yang biasanya dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat untuk berziarah ke makam leluhur.
Ya, bersamaan dengan merebaknya wabah corona, pemerintah memang menerapkan kebijakan social distancing. Dan hal ini berimbas pada berbagai aktififas masyarakat yang diwarnai kerumunan. Termasuk ibadah, yang disarankan untuk tidak dilakukan secara berjamaah dalam skup yang besar. Guna memutus mata rantai penhebaran corona.
Karena itulah, tradisi ziarah leluhur yang biasanya menyedot banyak massa untuk datang ke makam, tahun ini tudak lagi terlihat. Kalaupun ada yang berziarah, paling hanya satu atau dua orang saja.
Pun demikian halnya dengan yang terjadi di komplek makam keluarga Jokowi. Beberapa hari sebelumnya pihak keluarga memang sudah berziarah. Sehingga saat Bambang datang, tak ada lagi peziarah yang terlihat di sana.
Bambang menaburkan bunga di depan makam keluarga Presiden Jokowi |
"Nyadran itu sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa, terutama yang beragama Islam. Sehingga tiap jelang bulan puasa seperti inj, mereka akan mendatangi makam leluhur untuk berziarah. Namun sayangnya, saat inj kebetulan bersamaan dengan social distancing. Jadi banyak makam yang sepi. Termasuk pemakaman keluarga presiden ini. Padahal kalau dalam kondisi normal, pasti akan banyak yang datang untuk berziarah," ujar Bambang seusai berziarah ke leluhur Jokowi.
Bambang sendiri datang ke makam tersebut sebagai rangkaian prosesi nyadran yang dilakukannya. Di mana setelah berziarah ke makam kedua orang tuanya di Klaten, dia lantas melanjutkan ziarah ke makam Mundu.
Halaman: