Belajar Kehidupan dari Cerita Panji



Berbagai pelajaran hidup bisa didapatkan dari kumpulan cerita Panji, yang selama ini beredar di masyarakat. Karena itu, warisan budaya ini harus dilestarikan.


Suasana khusyu dan khitmad begitu terasa, saat sejumlah Panitia Pelaksana Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018, memanjatkan doa bersama. Sebagai rasa syukur dan selamatan jelang digelarnya acara festival tersebut.

Acara yang berlangsung di salah satu ruangan di Gedung E Lantai 9, Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta itu, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Restu Gunawan, Dewan Pengarah dari even festival panji. Yang lantas diberikan kepada mantan mendikbud di era Soeharto, Wardiman Djojonegoro, yang merupakan salah satu penggagas acara budaya ini.

Selain sebagai syukuran even budaya, pemotongan tumpeng ini juga menjadi momen penting bagi Wardiman. Yang mana pada saat yang bersamaan, usianya genap 84 tahun. Dan meski sudah begitu lanjut, hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus nguri-nguri budaya leluhur.

Restu Gunawan memberikan potongan nasi tumpeng ke Wardiman Djojonegoro

Gelar budaya Panji sendiri akan berlangsung di 8 kota, dari tanggal 27 Juni 2018 hingga 13 Juli 2018 mendatang. Dan terkait dengan pelaksanaan acara ini, Restu Gunawan yang juga Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengingatkan, bahwa kegiatan ini memiliki rentang waktu yang panjang. Dilaksanakan di 8 kota dengan berbagai jenis kegiatan yang beragam, dari mulai pameran, seminar, pelatihan dan hingga pertunjukan yang melibatkan para seniman dan budayawan internasional.

“Oleh karena itu, jaga kesehatan dan kekompakan. Sebab ini hajat besar yang melibatkan banyak pihak dan institusi. Koordinasi yang baik. Administrasi yang bagus. Acara berjalan dengan bagus, dan menghasilkan karya yang bagus,” pesannya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Wardiman Djojonegoro menyampaikan terima kasih. “Sungguh saya terkesan. Ini karya besar. Melibatkan banyak instansi. Indonesia dan keragaman. Panji itu local wisdom. Muatan lokal sebagai pemersatu. Melalui acara ini kita dorong terus agar tumbuh ‘Panji Mania’ di masyarakat,” ujar Wardiman, sebagai inisiator gelar budaya Panji ini.

Menurut Wardiman, Indonesia secara geografis luas, yang menyebabkan budaya masyarakatnya sangat beragam. Kisah-kisah masa lalu, menurutnya, dapat menjadi sumber informasi, selain mengandung nilai sejarah, dan pesan moral. Salah satu kisah masa lalu itu, adalah ‘Cerita Panji.’

Wardiman menambahkan, banyak orang tidak tahu bahwa  ‘Cerita Panji’ adalah karya sastra dan budaya Indonesia. Pengaruhnya hingga ke luar negeri. ‘Cerita Panji’ memiliki banyak versi, dan telah menyebar ke seluruh jazirah Nusantara; Jawa, Bali, Kalimantan, Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Filipina.

Khasanah budaya inilah yang akan ditampilkan di pergelaran akbar Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018. Beberapa Negara, antara lain;Kamboja, Thailand, dan Indonesia, telah menyiapkan serangkaian pergelaran akbar, berupa tarian klasik dari masing-masing Negara yang ada kaitannya dengan budaya Cerita Panji.

Upacara Pembukaan Festival International Panji (Inao) Indonesia 2018, akan berlangsung di  Gedung Pertunjukan Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Rabu (27/06/2018), pukul 20.00 WIB.

Kegiatan Festival Panji Internasional 2018 berikutnya meliputi; pergelaran di kota Denpasar, Pandaan, Malang, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta. Selanjutnya ada workshop, di Denpasar, Kediri, dan Yogyakarta. Acara ini akan dihadiri sejumlah pejabat terkait dari Pemerintah Pusat dan Daerah, para seniman, pemerhati budaya, dan cendekiawan, dari sejumlah Negara peserta.

Puncaknya digelar pertunjukan, pameran dan seminar Internasional, yang akan berlangsung di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa – Rabu (10-11/07/2018) mendatang.

Pada saat yang sama juga akan dipentaskan seni pertunjukan Panji dari delegasi Negara Thailand,  Kamboja dan Indonesia, di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (GBB-TIM), Cikini Jakarta, Selasa – Rabu (10-11/07/2018), pukul 20.00 WIB.// IR

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel