Mewujudkan Perdamaian Dunia dengan Penetapan Hari Etika Timur
Untuk mewujudkan perdamaian dunia dan menjadikan Kota Solo sebagai pusat peradaban dunia, tanggal 1 Suro ditetapkan sebagai Hari Etika Timur
WARTAJOGLO, Solo - Datangnya tahun baru Suro dipandang memiliki makna tersendiri bagi sebagaian besar masyarakat Jawa, terutama yang tinggal di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Ini karena datangnya bulan Suro yang menjadi bulan awal pada penanggalan kalender Jawa, diyakini bisa memberi warna tersendiri dalam kehidupan manusia untuk satu tahun ke depan.
Karena itulah, serangkaian tradisi ritual kerap dijalankan untuk menyambut datangnya bulan itu. Yang tujuan utamanya tak lepas dari harapan agar mendapat segala kebaikan di sepanjang satu tahun ke depan.
Momentum hari baik ini pula yang kemudian dimanfaatkan oleh organisasi The World Peace Committe 202 Negara (Komite Perdamaian Dunia / WPC) untuk menetapkan 1 Suro sebagai Hari Etika Timur atau Eastern Ethics Day. Di mana menempatkan Kota Solo sebagai kiblat peradaban dunia.
"Matahari terbit dari timur. Artinya kehidupan datang dari timur. Makanya dengan penetapan Hari Etika Timur ini, kita akan ubah kiblat dunia ke timur. Dalam hal ini Kota Solo. Di mana tatanan dan peradaban masyarakatnya sangat tinggi karena selalu menjaga etika," jelas Deputi Presiden The World Peace Committe, Madam Astrid S Suntani, Kamis (20/8) sore.
Astrid menyerahkan sertifikat penetapan Hari Etika Timur ke perwakilan Keraton Surakarta Hadiningrat disaksikan Presiden WPC Djuyoto Suntani (tengah) |
Astrid juga menambahkan bahwa dengan menjalankan etika, maka perdamaian bisa terwujud. "Perdamaian bisa muncul saat kita bisa saling mengendalikan ego. Dan itu bisa terwujud saat masyarakat selalu menjaga etika. Maka dari itulah, di momentum pergantian tahun baru Suro ini, kita tetapkan tanggal 1 Suro sebagai Hari Etika Timur. Di mana kita berharap seluruh masyarakat dunia benar-benar menjalankan etika timur. Sehingga perdamaian benar-benar bisa tercipta," lanjut Astrid.
Penetapan sendiri dilakukan di serambi Kori Kamandungan Keraton Surakarta Hadiningrat oleh Presiden The World Peace Committe 202 Negara HE Djuyoto Suntani. Didampingi deputi yang juga sang istri, rombongan Djuyoto diterima perwakilan dari keraton KPHAdp Hari Sosronagoro.
Melalui perwakilan keraton, presiden WPC lantas menyerahkan sertifikat penetapan 1 Suro sebagai Hari Etika Timur. Dan berharap ke depannya bisa terjalin hubungan yang lebih intim dengan pihak keraton. Termasuk pengiriman delegasi khusus sebagai wujud jalinan kerjasama, terutama terkait upaya mewujudkan perdamaian dan tatanan dunia yang lebih baik.
"Sebagai presiden dari The World Peace Committe 202 Negara, tentu kami ingin adanya perdamaian dan tatanan kehidupan yang lebih baik. Yang mana dengan penetapan Hari Etika Timur ini kita harapkan lahir peradaban baru yang muncul dari Kota Solo," ujar Djuyoto usai menyerahkan sertifikat penetapan.
Sementara dari pihak keraton Surakarta Hadiningrat sendiri menyambut baik penetapan Hari Etika Timur di keraton. Sebab hal itu semakin menguatkan posisi keraton sebagai pusat kebudayaan Jawa.
"Kebetulan Sinuhun Pajubuwono XIII sedang berhalangan, sehingga hari ini memerintahkan saya untuk menerima delegasi dari WPC. Dan intinya kami menyambut baik penetapan Hari Etika Timur ini. Semoga ke depan bisa membawa manfaat yang baik untuk kehidupan kita semua. Terutama terwujudnya perdamaian dunia," pungkas Hari Sosronagoro.//bang