Usung Peti Mati di Jalanan Kota Solo, Punakawan Ajak Warga Sukseskan Pilkada
Banyaknya wacana golput yang beredar di masyarakat Kota Solo, jelang pilkada Desember mendatang. Mendorong sekelompok warga yang peduli pada iklim demokrasi di kota ini, mengajak masyarakat agar tidak golput
WARTAJOGLO, Solo - Menamakan diri Masyarakat Pendukung Demokrasi, sejhmlah warga mengusung peti mati berkeliling kawasan Gladag Kota Solo, pada Rabu (5/8) sore. Mereka melakukan aksi untuk menyikapi banyaknya wacana golput yang muncul, karena ketidak pedulian pada pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Dan peti mati diartikan sebagai simbol matinya demokrasi, saat masyarakat memilih menjadi golput.
Bambang Saptono, koordinator aksi tersebut mengatakan bahwa pilkada adalah demi kepentingan seluruh warga Kota Solo. Karenanya dia menghimbau, agar seluruh warga Kota Solo mensukseskannya.
"Saya menghimbau agar masyarakat Kota Solo tidak golput. Karena pilkada ini adalah unthk kepentingan kita bersama. Untuk masa depan Kota Solo. Jadi mari kita sukseskan pilkada 9 Desember 2020 nanti," jelas Bambang di sela-sela aksinya.
Aksi damai yang dilakukan Bambang dan kawan-kawannya ini tentu saja menarik perhatian masyarakat pengguna jalan. Sehingga tak jarang yang menyempatkan diri berhenti sejenak untuk melihat dan mengabadikan momen tersebut.
Bambang memang sengaja melakukan aksi yang menarik perhatian. Selain dengan mengusung peti mati, dia juga mendandani empat orang peserta aksi dengan kostum Punakawan. Yakni Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Yang tentu saja semakin menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.
Sosok Lunakawan sendiri dalam masyarakat Jawa kerap diartjkan sebagai simbol kesederhanaan dan keaetiaan. Yang dalam aksi ini dimaknai sebagai kepatuhan pada aturan untuk mensukseskan pilkada. Serta harapan sederhana dari masyarakat Kota Solo, yang menginginkan kemajuan dan ketentraman bagi kotanya.
"Punakawan adalah lambang keluguan, kesederhanaan dan kesetiaan. Yang dalam konteks ini dimaknai sebagai ketaatan pada aturan untuk mensukseskan pilkada. Di mana tidak boleh ada kecurangan, money politics serta tidak golput. Karena semua itu dilakukan demi kemajuan Kota Solo," imbuh Bambang.
Pria yang suka memakai topi pet ini juga mengingatkan bahwa pelaksanaan pilkada di tengah masa pandemi, menuntut semua pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena itu dia berharap agar lembaga penyelenggara pilkada, memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pemilihan nanti.
"Tetap jaga protokol kesehatan, agar kita terhindar dari penularan virus corona," pungkasnya. //sik
Video terkait: