Jaga Energi Spiritual, Pesanggrahan Langenharjo Direvitalisasi


Tak ingin terjadi kerusakan yang semakin parah, pihak Keraton Surakarta Hadiningrat dan para pegiat budaya melakukan revitalisasi Pesanggrahan Langenharjo 

WARTAJOGLO, Sukoharjo - Suasana sakral begitu terasa saat puluhan abdi dalem, sentono dalem dan masyarakat pencinta budaya menggelar acara doa bersama, dalam rangka pembukaan atau wiwitan revitalisasi Pesanggrahan Langenharjo. Salah satu tempat bersejarah yang terletak di Kampung Langenarjan, Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. 

Berbagi sesaji telah di siapkan dan di doakan oleh ulama kraton Surakarta Hadiningrat. Acara itu dipimpin oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kencono, pengageng keraton yang juga adik kandung Sinuhun Paku Buwono XIII. 

Bagi warga Solo dan sekitarnya, pesanggrahan ini tentu sudah tidak asing lagi. Sebab bangunan peninggalan Sinuhun Paku Buwono (PB) IX ini begitu popular sebagai salah satu tempat kunjungan wisata, khususnya yang bersifat spiritual. Sebab lokasinya yang berada di tepi Bengawan Solo, membuat tempat ini diyakini memiliki tingkat kesakralan sangat tinggi.

Pesanggrahan Langenharjo dibangun Susuhunan PB IX pada tahun 1870. Meski demikian, keberadaan pesanggrahan ini tidak lepas dari kebesaran PB X, yang memerintah menjadi Raja Surakarta sejak Kamis Wage, 30 Maret 1893 hingga tahun 1939. Tertera jelas di dinding pemandian air hangat, tulisan PB X 15-7-1931 sebagai pihak yang menyelesaikan pembangunan pesanggrahan.

PB X sendiri memang dikenal memiliki banyak peninggalan besar yang hingga kini masih bisa dilihat. Dan di bawah pemerintahannya juga, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berada dalam masa keemasan. Dan salah satunya adalah Pesanggrahan Langenharjo.

Cantik perahu Rajamala

Yang menarik, di bangunan Pesanggrahan Langenharjo terdapat bekas bagian perahu berwujud kepala mahluk bernama Rajamala. Pesanggrahan ini juga dilengkapi dengan bangunan Sanggar Pamujan, yang terletak di belakang bangunan utama. Bangunan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bangunan di sekitarnya ini sengaja dibuat sebagai tempat Sinuhun atau raja saat melakukan meditasi untuk mencari ilham atau wangsit. Karena itu tak heran kalau bau harum dupa dan kemenyan senantiasa tercium saat mendekati bangunan ini. 

Hubungan dengan Kanjeng Ratu Kidul adalah keyakinan yang selama ini berkembang di dalam hati para pelaku ritual di sanggar ini. Sebab para raja Mataram selama ini memang diyakini memiliki hubungan dengan sosok penguasa gaib di Laut Selatan itu. Sehingga di tiap kali menjalankan olah batin, sosok Ratu Kidul kerap menjadi jujugan untuk memohon petunjuk. 

Kekuasaan yang dimiliki sang ratulah yang melahirkan keyakinan bahwa segala petunjuk darinya bisa dijadikan sebagai pembimbing untuk meraih kesuksesan di dunia. Karena itulah, pada hari-hari tertentu, baik siang maupun malam, akan banyak orang yang datang dnegan tujuan melakukan olah batin di tempat ini. 

GKR Sekar Kencono menjelaskan bahwa acara selamatan digelar pada Kamis (30/7) siang. Sebagai tanda dimulainya proses revitalisasi Pesanggrahan Langenharjo. 

"Siang ini dimulai dari jam 10.00 wib kami menggelar acara slametan doa bersama wiwitan revitalisasi tahap awal pesanggrahan langen harjo yang rencananya memakan waktu sekitar kurang lebih enam bulan tersebut dimulai dari pembenahan pagar, penggantian sirap, usuk, reng, talang, soko yang gapuk, beberapa tembok yang rubuh karena termakan usia. Sedangkan biaya revitalisasi ini didapatkan dari sumbangan masyarakat pecinta budaya dengan nitaan melestarikan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai historis yang tinggi," ujarnya. 

Sementara juru pelihara (jupel) petugas BPCB yang diperbantukan di Pesanggrahan Langenharjo, BRM. Parikesit SR menyampaikan bahwa tugas BPCB hanya sebatas mengawasi. Agar proses revitalisasi berjalan sesuai standar yang ditetapkan. 

"Ini adalah bangunan bersejarah. Sehingga  tugas kami adalah mengawasi agar pembanguan revitalisasi ini tetap sesuai dengan standar yang dintetapkan oleh BPCB. Baik itu terkait bentuk, warna, maupun letaknya," ungkap pria yang akrab disapa Bobby ini. 

Karena itulah Bobby sangat mendukung dengan adanya revitalisasi Pesanggrahan Langenharjo, yang memang sudah banyak mengalami kerusakan. Sebab kalau dibiarkan terus menerus tak terurus, karena minimnya bantuan pemerintah, tentu akan makin rusak. Dan akan menjadi kerugian besar bagi bangsa Indonesia. Yang akan kehilangan salah satu bangunan cagar budaya. Dan memiliki history yang sangat luar biasa terutama bagi Keraton Surakarta dan masyarakat Surakarta sekitarnya.//lis

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel