Gundala, Film Dahsyat dengan Budget Hemat


Trik-trik khusus diterapkan Joko Anwar dalam pembuatan film Gundala. Hingga hasil akhirnya tidak kalah dengan film-film superhero buatan Hollywood

Depthinfo - SETELAH lama ditunggu, akhirnya film sosok superhero asli Indonesia benar-benar tayang. Suasana gala premiere film inipun terlihat begitu meriah. Di mana para undangan dan artis yang terlibat dalam pembuatan film ini, memadati lokasi penayangan di Epicentrum XXI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 28 Agustus 2019.

Bahkan suasana yang begitu ramai itupun  sudah terjadi saat acara press screening beberapa jam sebelumnya. Di mana para awak media juga memadati lokasi ujtuk menjadi saksi sekaligus meliput, penayangan oerdana film besutan sutradara Joko Anwar. Sebuah klausula perjanjian pun sempat diberikan kepada para awak media yang akan meliput, dan harus ditanda tangani saat proses registrasi. Sehingga hal ini membuat antrian menjadi lebih lama dan sangat panjang.

Dalam perjanjian itu para awak media dilarang memberitakan point-point penting dalam film Gundala (spoiler). Dan mereka juga baru boleh menayangkan berita setelah lewat pukul 20.00 WIB. Hal ini tentu untuk menjaga rasa dari film tersebut, agar para penonton bisa menikmati semua sensasi yang disajikan secara langsung.

Perjanjian seperti ini memang bukan barang baru, apalagi di era media sosial seperti saat ini. Di mana semua orang bisa menjadi penulis untuk menceritakan semua yang dialami. Karena itulah, larangan spoiler selalu didengung-dengungkan oleh para pembuatnya. Terutama untuk film-film yang mendapat perhatian serius dari masyarakat.

Pesaing Avengers
Pun demikian dengan film Gundala. Film yang diproduksi Screenplay dan bekerja sama dengan Bumilangit tersebut menjadi salah satu film yang paling mendapat perhatian serius dari para pecinta film. Tak hanya karena kesuksesan dari komik karya Hasmi tersebut. Film ini juga digadang-gadang akan menjadi 'pesaing' serial Marvel di Indonesia. Sebab nantinya akan dibuat film-film lain yang di dalamnya menceritakan tokoh-tokoh superhero lain, yang menjadi kelanjutan dari Gundala. Bahkan bukan tidak mungkin para superhero ini nantinya akan saling bertemu, seperti cerita dalam film Avengers karya Marvel Studio. 

"Tentu nanti akan ada sekuelnya dan kisah-kisah lain seputar superhero Bumilangit. Mengenai kapan akan dibuat, tentu secepatnya sambil lihat kondisi yang ada. Jadi tunggu aja," ujar Joko Anwar saat ditemui dalam acara press conference usai penayangan perdana film Gundala. 
Joko Anwar

Film Gundala memang menjadi salah satu gebrakan baru dalam industri perfilman tanah air. Disebut-sebut sebagai pembuka jagad superhero Indonesia, Joko juga tidak takut bersaing dengan film-film karya Marvel ataupun DC Comics yang selama ini telah menguasai perfilman dengan tema superhero. 

"Gundala ini dibuat oleh orang-orang yang mencintai tokohnya. Saya dan semua kru yang menggarap proyek ini adalah pecinta komik Gundala. Jadi tentu kami tidak ingin membuat sesuatu yang biasa aja. Karena itulah kami akan fokus pada penguatan karakter dari cerita ini. Ada dramatisasi yang kuat, yang membuat penonton akan mendapatkan sesuatu yang berbeda," terang Joko dalam sebuah kesempatan di awal promosi film Gundala. 

Menyiasati Teknologi
Untuk itulah, seolah tak ingin main-main dengan karyanya, Joko Anwar juga menyempurnakan film ini dengan teknologi tata suara Dolby Atmos. Sehingga film ini m jadi film Indonesia pertama, yang menggunakan tata suara dahsyat tersebut. 

Tata suara Dolby Atmos berbeda dengan Dolby yang biasa. Di mana dalam pengaplikasiannya, akan menggunakan sekitar 64 speaker didalam studio. Sehingga suara yang dikeluarkan benar-benar bisa detail di setiap sisi. Hal ini berbeda dengan Dolby biasa yang hanya menggunakan sekitar 12 speaker. Sehingga kedahsyatan sensasi yang diciptakan akan jauh berbeda. 
Para pemain film Gundala

Penggarapan yang serius juga terungkap dari pemillihan lokasi syuting yang mencapai sekitar 70 lokasi. Hal ini dilakukan Joko untuk bisa memberikan gambaran yang real terkait cerita yang ditampilkan. Di mana Joko benar-benar melakukan syuting di kawasan pabrik, pasar dan tempat-tempat lain, tanpa harus menggunakan teknologi CGI (Computer Generated Imagery), seperti yang umum dilakukan dalam pembuatan film saat ini.

"Saya memang ingin menampilkan gambaran real dan detail dari kawasan pabrik, pasar dan yang lainnya. Karena itu kami melakukannya di tempat yang sebenarnya. Ada sekitar 70 lokasi syuting di kawasan Jakarta, Purwakarta serta Cilegon untuk mendapatkan gambaran itu. Dan kami sengaja tidak menggunakan CGI karena keterbatasan studio dengan green screen yang besar, untuk menciptakan hal itu. Jadi kami pilih untuk melakukan syuting langsung di lokasi," jelas kreator film Pengabdi Setan ini.

Didukung oleh sekitar 1800 cast, film Gundala bahkan disebut-sebut tak butuh biaya besar dalam pembuatannya. Namun demikian, hasil yang didapat sungguh luar biasa. Karena film ini benar-benar menjadi alternatif baru bagi para penggemar film superhero di Indonesia. Yang secara kualitas tak kalah dari film-film Hollywood.

"Untuk biaya saya tidak bisa menyebutkan secara persis. Tapi kalau kemarin ada yang sempat bikin film dengan biaya 70 milliar, film Gundala ini sepertinya tidak sampai separuhnya," ungkap Joko.
Abimana pemeran tokoh Gundala

Penguatan Drama
Film Gundala sendiri bercerita tentang sosok pemuda bernama Sancaka yang memiliki kemampuan mengendalikan petir. Sancaka terdorong untuk membantu sesama dengan kekuatan yang dimilikinya, setelah salah seorang temannya sesama security menyindir bahwa hidup ini tidak ada gunanya kalau tidak bisa membantu orang lain.

Mulailah dia menciptakan kostum untuk menutupi identitasnya, dari barang-barang seadanya. Di mana dengan kostum yang dibuatnya, dia bisa dengan mudah mengambil kekuatan petir dari alam, untuk digunakan sebagai senjata.

Dalam petualangannya Gundala harus berhadapan dengan seorang mafia berwajah cacat bernama Pengkor. Sosok ini m njadi sangat kuat karena selain kaya, juga memiliki anak buah dari ribuan anak yatim piatu yang diasuhnya. Dan yang menarik, anak-anak asuhnya ini terdidik menjadi sosok yang kejam, dengan dibekali spesialisasi ilmu bela diri yang berbeda-beda.

Diperankan oleh Abimana Aryasatya dan deretan artis-artis ternama yang lain, Gundala diprediksi akan menjadi idola baru para penikmat film nasional. Meski mungkin belum sesempurna film-film superhero buatan Hollywood, namun setidaknya film ini juga menyuguhkan dramatisasi yang kuat, yang tidak ditemui di film-film superhero Hollywood. //Her

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel