Jalan Spiritual Menangkal Tindak Kriminal


Para wali dan leluhur menjabarkan berbagai cara, untuk mengantisipasi adanya tindak kriminalitas di tempat tinggal kita

WARTAJOGLO - Seiring masa pandemi Covid-19 yang belum juga usai, kasus tindak kriminalitas disebutkan mengalami peningkatan. Pasalnya banyak orang yang terdampak krisis, sehingga nekat melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Termasuk melakukan tindak kriminalitas.

Situasi semakin diperparah setelah ada kebijakan asimilasi terhadap lebih dari 30 ribu napi. Yang ternyata banyak di antara mereka justru mengulangi lagi perbuatannya. Ada yang jadi pencuri, perampok ataupun begal. Sehingga mereka harus kembali berurusan dengan hukum. 

Terjadinya kasus pencurian atau perampokan seperti yang banyak terjadi beberapa waktu terakhir, pada dasarnya bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah keteledoran dari si pemilik barang dalam mengamankan barang miliknya. Sehingga kemudian memancing pelaku kriminal untuk berbuat jahat.

Ya, sebuah slogan yang mengatakan bahwa kejahatan bukan hanya muncul karena niat dari pelakunya, melainkan karena ada kesempatan, bukan lagi sebatas wacana. Sebab seringkali dalam beberapa kasus yang terjadi, tindak pencurian ataupun kejahatan yang lain justru terjadi secara spontan. Yang umumnya terjadi karena keteledoran si korban. Sehingga ujung-ujungnya memberikan kesempatan pada si pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya.

Karena itulah, agar tidak sampai menjadi korban tindak kejahatan terutama pencurian, perlu adanya berbagai persiapan sebagai langkah pencegahan. Selain secara fisik berupa pemasangan berbagai alat pengamanan seperti kunci, pagar ataupun alarm dan yang lainnya. Cara-cara nonfisik yang bersifat supranatural juga perlu dilakukan. Terutama bagi masyarakat Jawa yang kental dengan berbagai tradisi warisan nenek moyang.

Langkah-langkah spiritual dilakukan karena di masyarakat ada keyakinan yang mengatakan, bahwa segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita tidak bisa lepas dari pengaruh kekuatan-keuatan gaib. 

Artinya kekuatan-kekuatan inilah yang mempengaruhi munculnya berbagai fenomena alam. Yang ujung-ujungnya mempengaruhi kehidupan manusia. 

Tanam Tumbal

Salah satu hal yang selama ini umum dilakukan adalah dengan memasang tumbal di lokasi rumah tempat tinggal. Tujuan pemasangan tumbal ini adalah untuk melobi kekuatan atau danyang penunggu tempat itu, agar mau membantu menjaga bangunan tempat tinggal kita. Dengan adanya bantuan dari kekuatan yang tidak terlihat itu, maka tidak akan ada orang yang berani berbuat jahat pada si pemilik rumah.

Ritual penguburan kepala kerbau dalam tradisi keraton

“Banyak jenis tumbal yang bisa dipasang di sekitar rumah. Yang paling umum adalah kepala kerbau. Tumbal yang satu ini sering dipakai karena melambangkan kekokohan dan kekuatan. Sehingga diharapkan bangunan yang diberi tumbal itu akan senantiasa kokoh. Selain itu kekuatan gaib dari tumbal itu juga akan melindungi dari berbagai serangan berbagai kekuatan jahat,” terang Agus Santoso seorang spiritualis asal Sidoarjo Jawa Timur dalam sebuah kesempatan. 

Tumbal-tumbal lain yang juga biasa digunakan adalah berupa keris atau senjata pusaka lain. Umumnya benda-benda ini memiliki kekuatan yang bisa menjaga sebuah bangunan tempat dia dikubur. Kekuatan ini adakalanya bisa berujud sesosok mahluk mengerikan. Sehingga siapa saja yang hendak berbuat jahat pada para penghuni rumah itu, akan mengurungkan niatnya karena takut. 

Selanjutnya dalam Primbon Betaljemur Adammakna juga disebutkan bahwa agar sebuah rumah bebas dari pencuri hendaknya di tiap tiang (soko guru) rumah ditanamkan telur busuk dan diberi kotoran si pemilik rumah. Benda-benda ini konon adalah makanan kesukaan dari para danyang yang menunggu rumah. Sehingga dengan demikian mereka akan senantiasa menjaga dengan baik rumah-rumah itu. 

Bersambung:

Mencari Hari Baik


Halaman:

| 1 | 2 | 3 |

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel